Ini (Bukan) Curhat

Sumpah sbenernya udah cape banget,, Walopun tadi uda sempet mengistirahatkan diri di siang hari (*bahasa halusnya tidur siang, hehe), tapi masih aja berasa hectic..Cape lah intinya mah. Soalnya moment kemaren bener-bener menguras energi. Ya pikiranlah, ya fisiklah, lengkap deh pokonyah.. Tapi kok kayanya tidur malam ini bakal ga tenang kalo gw belom nulis.. Ga tau deh,

Btw, Finally i'm home.. After that moment.. My sparkling (?) moment ever..
Okay..Let me ask my self.. Is it sparkling?? Dunno.. I dont really know.."The door inside" still closed.. Cant opened. I'd try to figured out, and always (tried to) think that it would be my limitation after a long winding journey in the wrong way,, But still.. I felt like an iceberg,,

My logical thinking, that's what i wanna blame,, hate it! May in sum condition, it helps me well, but on the other side.. i really hate..!!
When i had to put steps in life, that's the time when my "logical -damn- thinking" works, even when i should do "all instinct cases", and now.. i'm cold, trapped in the big box of my own brain.

Coffee inside,, fresh outside,,

Forget it.

The point is, i wanna tell "not-the-story-point", ibaratnya, gw ga akan menceritakan inti utama yang "penting" nya (*karena ga ada keinginan), tapi gw akan menceritakan "bumbu penyedap" nya aja..

Jadi bapak dalam "acara penting" itu membicarakan sebuah topik yang cukup membuat saya berfikir akan banyak hal.. Sebelum itu saya (sebenernya) sudah berfikir akan sesuatu,, saya merasa bahwa ternyata banyak orang hebat di bumi ini. Mengapa hebat?? Awalnya begini, banyak orang merasa bahwa hidup yang mereka pilih dan apa yang mereka jalani sudah di jalur yang benar, setiap individu egosentris berfikir bahwa pemikirannya lah yang terbaik se-panjang abad ini..

Hemm.. diluar kata-kata saya diatas, saya ingin mengambil contoh: teroris. Yah whatever lah apa pekerjaan tetap mereka, ntah itu memang me-nge-bom atau apa, saya tidak akan mengganggu. Let it be.. Tapi yang akan saya bahas disini adalah semangat mereka dalam mencapai sesuatu. Mereka rela melakukan apa saja, dan menomorsatukan pekerjaan teroris mereka, agar apa yang mereka mau dapat tercapai. Hebat bukan?? Itulah yang dinamakan semangat yang sebenar-benarnya. Yah saya tidak akan cape-cape berceramah dan menilai mana yang benar dan salah, tapi saya akan memuji spirit mereka. Itulah yang seharusnya manusia miliki. Sebuah SEMANGAT, dalam melakukan berbagai hal dalam hidup ini.

Ya, kemarin saya melihat spirit itu dari sekelompok orang, hemm.. saya akan menyebutnya "manusia terselubung", yang rela untuk lelah, tidak tidur, kurang makan, dihina, diremehkan, tidak mendapat fasilitas & pemasukan yang layak, namun mereka tetap berusaha menomorsatukan tugasnya. Mereka tampak kuyu, tampak tidak terurus, dan bahkan terlihat sedikit "kurang intelek" karena mereka harus terus terkungkung dalam ruang lingkup terbatas. Tapi mereka tidak perduli itu, mereka terus berjalan di jalur yang mereka pilih, di jalur yang mereka anggap benar, karena mereka merasa bahwa itulah jalan yang terbaik. Saya salut..

Kembali ke pembicaraan bapak dalam "acara penting" itu.. Dia membicarakan masalah mengenai "keterbatasan". Dari apa yang dia sampaikan dalam forum itu, saya menangkap bahwa:
"manusia jangan pernah membatasi diri dari dunia yang penuh dengan keterbatasan, karena dengan sebuah pemikiran akan keterbatasan terhadap sesuatu, maka akan tercipta sebuah batas yang akan membatasi daya pikir manusia yang seharusnya tidak berbatas, yang baiknya dapat dijadikan sebuah batasan akan cara menjalani fase kehidupan." (*cara saya menulis ini sedikit ter-inspirasi dari buku yang dikarang suami Rieke Diah Pitaloka milik teman saya, dimana saya terinspirasi dari salah satu bahasan-nya mengenai "consciousness").

Ya..intinya..jangan bikin otak lo stuck untuk tau cuma 1 atau 2 hal. There's a lot of things outside your comfort zone to find out..Jangan pernah bikin otak lo statis cuma gitu-gitu aja, karna hidup ini cuma skali, sayang banget kalo di-sia-sia-in cuma buat hal-hal yang sepele.

Ngomong-ngomong soal hidup cuma skali, bapak dalam "acara penting" itu bilang, kalo kita ini harus punya life skiil untuk mengisi kehidupan agar lebih bermakna. Karena as u all know.. Hidup ini memang sangat-sangat berat. Setiap manusia punya tantangannya sendiri-sendiri.

& hingga akhirnya dia mengucapkan kata-kata sedikit menyimpang dari yang kebanyakan orang tau.. Maksudnya menyimpang disini, justru menurut saya menyimpang ke arah yang jauh lebih baik. Jadi kan selama ini banyak orang berjuang (*misalnya: teroris lagi yah..) untuk menegakkan apa yang mereka percaya, dan apa yang mereka yakini, hingga mereka berani mati.

Ya kata-kata itu: berani mati.
Sangat bertolak belakang dengan kata-kata bapak dalam "acara penting" itu, dimana justru kita para manusia seharusnya "BERANI HIDUP".
Berani untuk hidup. Berani untuk menjalani kehidupan. Berani untuk melewati setiap skenario Tuhan.
Itulah yang seharusnya manusia lakukan.
MATI jauh lebih mudah daripada HIDUP.
Bahkan banyak orang yang rela bunuh diri, karena mereka tidak BERANI HIDUP.
Berani hidup jauh lebih sulit, daripada berani mati.
Saya merenung.. Ya. itu sangat-sangat benar..
Tak ada yang se-sulit hidup, dan se-mudah mati..

Skali lagi, hidup ini memang berat.. Tapi manusia sebaiknya terus berusaha bagaimana caranya agar dapat bertahan dengan maksimal. Itulah yang dinamakan berani hidup, berani untuk menjalani kenyataan.

Dan bila saya merangkum semua cerita saya di atas, maka simpulannya adalah:
"Sebaiknya manusia terus memupuk semangat dalam menjalani setiap langkahnya. Terus per-besar rasa semangat dalam diri dengan belajar akan banyak hal dan tidak membatasi diri terhadap apapun. Dengan begitu, maka life skiil pun akan semakin terbentuk, dan akan semakin banyak pula cara untuk mengarungi hidup, karena kita manusia harus BERANI untuk HIDUP "..

Anyway..Regards yah.. mmmuaaaahhh.. =)
Nity nite.. Saya sudah ngantuk..